LUKISAN LEGENDA

KUMBANG BERNAUNG

 

Di sebuah desa hiduplah sepasang kekasih yang saling mencintai yang bernama Kumbang Bernaung dan Intan, tapi hubungan mereka tidak direstui. Hingga sampai pada suatu malam mereka berdua memutuskan pergi dari rumah kedua orang tua mereka.

Mereka membulatkan tekat untuk bersatu membina rumah tangga walaupun dengan tidak mendapat restu dari orang tua. Mereka pergi begitu saja, tanpa sepengetahuan orang tua, tapi pada suatu saat kepergian mereka diketahui oleh orang tua Intan, maka kepergian itu dicegah. Namun karena cinta mereka sudah benar-benar kokoh, maka segala rintangan mereka abaikan.

Segera mereka mencari cara untuk menyeberangi danau yang menghalangi desa mereka dengan desa yang lain dengan piring sakti yaitu piring malawen, kemudian mereka berusaha mengarungi danau dengan memakai piring sakti itu. Melihat hal itu kemarahan orang tua Intan semakin besar, karena kemarahan yang sangat besar  itu keluar ucapan sumpah sarapah kepada mereka. Orang tua intan berkata “Lebih baik kalian menjadi buaya penunggu danau itu dari pada menjalani hidup tanpa restu Orang Tua”.

Tidak lama setelah ucapan itu, maka muncullah tiupan angin, langit menjadi gelap dengan petir yang menyambar-nyambar dan hujan yang sangat lebat datang melanda daerah itu. Setelah keajaiban singkat itu berhenti seketika, jadilah pasangan yang saling mencintai tersebut berubah wujud menjadi buaya hitam dan buaya putih penunggu danau, sedangkan piring malawen yang mereka tumpangi tersebut tenggelam hilang di dasar danau.   

 

NAMA                           : AYU LESTARI

ASAL SEKOLAH         : SMA NEGERI 3 DUSUN SELATAN